MOSKOW - Kekhawatiran ada wilayah lain di Ukraina
yang ingin memerdekakan diri, -usai Crimea lepas- mulai terwujud. Kali
ini wilayah Donetsk ingin lepas dari negara bekas pecahan Uni Soviet
itu.
Warga Ukraina di Donetks dilaporkan melakukan aksi unjuk
rasa mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengirim pasukan ke
wilayah mereka. Dikabarkan para pengunjuk rasa menyuarakan keinginannya
untuk merdeka dari Ukraina.
Deklarasi merdeka itu juga dilakukan
oleh wilayah Kharkiv dan Luhanks yang dekat dengan perbatasan Rusia.
Sementara Donetsk bersikeras untuk melakukan referendum, seperti halnya
yang dilakukan Crimea.
Menilai aksi tersebut, Dewan Kota Donestk
meminta para demonstran untuk mengakhiri pendudukan mereka di
gedung-gedung pemerintah. Aksi para demonstran pendukung Rusia di mulai
sejak Senin 7 April 2014 dan mereka langsung menduduki kantor-kantor
pemerintah di Luhanks dan Donetsk.
Sementara pihak pemerintah
sudah melakukan tindakan atas protes tersebut. Khusus untuk aksi di
Khirkov, sekira 70 pengunjuk rasa sudah ditahan.
"Kami tidak akan
menerima hal ini. Operasi anti-teroris sedang berlangsung dan untuk
sementara akses ke kota akan diblokir," ujar Menteri Dalam Negeri
Ukraina Arsen Avakov, seperti dikutip Reuters, selasa (8/4/2014).
Mereka
yang ditangkap diketahui dituduh melakukan tindakan separatisme,
mengerahkan massa dan melakukan tindakan yang bisa mengancam kesehatan
warga, serta melanggar beberapa hukum lainnya.
Pihak Ukraina pun
menuduh ada keterlibatan asing dalam protes kali ini. Rusia dituduh
sebagai pihak yang mendorong wilayah-wilayah itu bergejolak.
0 komentar:
Posting Komentar