WASHINGTON - Perusahaan
antivirus McAfee mengabarkan beberapa negara telah mempersiapkan
'persenjataan' yang lengkap untuk memulai perang cyber.
"Kami
telah memperingatkan masyarakat tentang rencana beberapa negara di
dunia yang sedang berlomba mempersiapkan senjata cyber, sejak dua tahun
lalu. Namun kali ini kami melihat bukti yang semakin banyak untuk
menjadikan hal itu sebagai sebuah kenyataan," ujar Presiden dan Chief
Excecutive McAfee Dave DeWalt seperti dikutip melalui AFP, Rabu (18/11/2009).
Menurut
DeWalt, beberapa negara di dunia sedang aktif mengembangkan dan
mempersiapkan perang cyber, baik itu persiapan mengenai persenjataan
maupun penyerangan. Bahkan DeWalt meyakini bahwa yang harus diwaspadai
dan ditakuti saat ini bukanlah senjata nuklir melainkan senjata virtual.
"Semua
orang harus waspada dan berupaya untuk menghindar dari serangan virtual
ini. Di antara negara-negara yang sedang mengembangkan 'senjata cyber'
adalah China, Prancis, Israel, Rusia dan AS," ujar DeWalt.
Ditambahkan
DeWalt, hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya serangan cyber ke
dalam jaringan internal Gedung Putih, Departemen Keamanan AS dan Agen
rahasianya.
Ditengarai McAfee, infrastruktur umum seperti
pembangkit listrik, transportasi, telekomunikasi, keuangan dan
perusahaan penyedia air merupakan target yang cukup lemah dan disukai
oleh para penjahat cyber.
"Kebanyakan negara berkembang memiliki
infrastruktur umum yang terhubung dengan internet namun dilengkapi
dengan fungsi keamanan yang sangat lemah sehingga jaringannya cukup
mudah untuk dibobol," ujar DeWalt.
McAfee pun memperingatkan
serangan cyber yang terjadi tidak hanya mampu merusak komputer-komputer
yang ada tapi juga mampu membuat kerusakan dan kematian dalam dunia
nyata.
0 komentar:
Posting Komentar