Tokoh Dunia | |
Abu
Ali al Husain ibn Abdallah ibn Sina adalah nama lengkap Ibnu Sina, yang
lebih dikenal sebagai "Aviciena" oleh masyarakat barat. Dia adalah
salah seorang tokoh terbesar sepanjang zaman, seorang jenius yang mahir
dalam berbagai cabang ilmu. Dialah pembuat ensiklopedi terkemuka dan
pakar dalam bidang Kedokteran, Filsafat, Logika, Matematika, Astronomi,
musik, dan puisi. Ibnu Sina dilahirkan pada tahun 980 M / 370 H di
Afshinah, sebuah desa kecil tempat asal ibunya, di dekat Bukhara.
Ayahnya, Abdullah, adalah seorang Gubernur Samanite yang kemudian
ditugaskan di Bukhara. Sejak kecil ia telah memperlihatkan
intelegensianya yang cemerlang dan kemajuan yang luar biasa dalam
menerima pendidikan, ia telah hafal al-Qur'an pada usia 10 tahun.
Nama Ibnu Sina semakin
melejit tatkala ia mampu menyembuhkan penyakit raja Bukhara, Nooh ibnu
Mansoor. Saat itu ia baru berusia 17 tahun. Sebagai penghargaan, sang
raja meminta Ibnu Sina menetap di istana, setidaknya sementara selama
sang raja dalam proses penyembuhan. Namun Ibnu Sina menolaknya dengan
halus. Sebagai imbalan ia hanya meminta izin untuk menggunakan
perpustakaan kerajaan yang kuno dan antik. Tujuannya adalah mencari
berbagai referensi dasar untuk menambah ilmunya agar lebih luas dan
berkembang. Kemampuan ibnu Sina yang cepat menyerap berbagai cabang ilmu
pengetahuan membuatnya menguasai berbagai macam materi intelektual dari
perpustakaan Kerajaan pada usia 21.
Setelah ayahnya wafat, ia meninggalkan Bukhara karena
gangguan politik dan pergi ke kota Gorgan, yang tekenal dengan
kebudayaannya yang tinggi. Dia diundang dengan tulus oleh Raja
Khawarizm, pelindung besar kebudayaan dan pendidikan. Di Gorgan ia
membuka praktek dokter, bergerak dalam bidang pendidikan, dan menulis
buku. Setelah itu, Ibnu Sina melanjutkan lagi perjalannya, antara lain
ke Kota Ravy dan Kota Hamadan.
Sampai kini ilmunya yang ditulis dalam buku "Al Qanun Fi al-Tib" tetap menjadi
dasar bagi perkembangan ilmu kedokteran dan pengobatan dunia. Karena
itu Ibnu Sina menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan ilmu
kedokteran dunia. Bukunya "Al Qanun" "diterjemahkan" menjadi "The
Cannon" oleh pihak Barat, yang kemudian menjadi rujukan banyak ilmuwan
abad pertengahan. Buku itu diantaranya berisi eksiklopedia dengan jumlah
jutaan item tentang pengobatan dan obat-obatan. Bahkan diperkenalkan
penyembuhan secara sistematis dan dijadikan rujukan selama tujuh abad
kemudian (sampai abad ke-17).
Ibnu Sina meninggal pada tahun 1073 atau tanggal 1
Ramadhan 428 Hijriah di usianya yang ke-58, saat ia kembali di kota yang
disukainya, Hamadan, Iran. Walau ia sudah meninggal, namun berbagai
ilmunya sangat berguna dan digunakan untuk mengobati berbagai penyakit
yang kini diderita umat manusia.
|
Bapak Kedokteran Dunia
Diposting oleh
Fahri Adam
|
Minggu, 09 Maret 2014
0 komentar:
Posting Komentar